Buat kalian pelancong wisata, mungkin lebih familiar dengan bakpia panggang. Nah gimana kalau sekarang ada bakpia kukus Jogja? Yap Mataram Bakpia Kukus Jogja sekarang udah menjelang launching lho. Lalu apa sih perbedaan antara bakpia panggang dengan bakpia kukus?
oleh-oleh
Bakpia Kukus Tugu Meriahkan Mandiri Jogja Marathon 2022
Pagelaran Mandiri Jogja Marathon resmi digelar pada hari Minggu 14 Agustus 2022, setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, agenda tahunan ini kembali digelar di pelataran Candi Prambanan.
Sedikit berbeda dengan dua event Mandiri Jogja Marathon terakhir, di tahun ini, venue utama dipindahkan ke sisi utara Candi Prambanan. Acara sendiri diikuti oleh kurang lebih 6000 peserta dari nomor 5K, 10K, Half Marathon dan Full Marathon.
Akulturasi Budaya dalam Sekotak Bakpia Jogja
Bagi masyarakat Indonesia, bakpia Jogja adalah bagian yang tidak terpisahkan dari culture branding masyarakat Yogyakarta, terutama di kalangan wisatawan yang datang berkunjung ke kota pelajar ini. Bakpia, dianggap mewakili salah satu citra dunia pariwisata Jogja, sehingga tidak mengherankan jika nama panganan ini banyak diburu wisatawan domestik maupun mancanegara saat berkunjung ke Jogja.
Cari Brownies Panggang Premium di Jogja? Honabelle aja
Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar kata brownies? sebuah kue coklat dengan cita rasa manis terbayang di mata. Brownies sendiri merupakan kue klasik dari Amerika Serikat, pertama kali muncul di Columbian Exposition tahun 1893. Kue berwarna cokelat ini sendiri dibuat menggunakan adonan dari tepung terigu, mentega, telur, dan coklat yang dilelehkan. Di Jogja sendiri kue brownies memiliki cukup banyak penggemar, ada yang berupa brownies panggang maupun brownies kukus.
Berkenalan dengan istilah food photography di Bakpia Wong Jogja
Sebagai salah satu pendatang bisnis kuliner di Yogyakarta, Bakpia Wong Jogja yang baru akan melaksanakan grand launching tanggal 10 Juni 2018 ini menggelar soft launching di Jl. HOS Cokroaminoto no 149. Soft launching yang digelar sampai tanggal 3 Juni 2018 ini memiliki beberapa program menarik, seperti promo khusus dan foodtruck. Sementara itu untuk menjalin kerjasama dengan stakeholder digital di Jogja, Bakpia Wong Jogja menggelar workshop Food Photography bersama chef Harisatu Zakaria. Workshop ini diikuti sekitar 30 narablog dari Komunitas Blogger Jogja, berlangsung pada hari Kamis 31 Mei 2018 pukul 15.30
Sebagai mana kita tahu, penggemar fotografi saat ini pun memiliki niche sendiri-sendiri, niche kuliner di instagram sendiri memiliki penggemar yang cukup banyak. Istilah foodgram, foodgrammer, foodporn merupakan bagian dari makin meroketnya niche bertema kuliner di jagat digital.
Manisnya Kebaikan Cushy Cheese
Suasana mendung Kota Jogja, tidak menyurutkan langkah rekan-rekan blogger, foodgrammer dan netizen ke bilangan Pandean, Condong Catur. Hari itu, btujuan kami adalah Ekologi Desk & Coffe, sesampainya disana, suasana terlihat cukup tenang dari luar. Keasrian Ekologi Desk & Coffe nampak dari rimbunan pepohonan yang terletak di depan dan samping bangunannya. Meski demikian sudah nampak dari luar, kesibukan rekan-rekan yang ada di dalam. Dan memang hari itu ada kurang lebih sekitar 40 undangan yang hadir, jadi cukup kontras antara suasana di dalam dan di luar cafe.
An Evening with Jogja Scrummy
Tau kan dengan yang namanya Jogja Scrummy? Oleh-oleh kekinian yang didirikan oleh aktor tampan Dude Herlino ini berulang tahun perdana pada tanggal 23 Juni 2017. Meski terbilang masih muda, tetapi jangan salah lho, saat ini gerai Jogja Scrummy sendiri sudah ada 4 unit yang tersebar di beberapa titik di Kota Jogja. Menurut Mbak Fidia selaku Marketing Manager Jogja Scrummy, hal ini menandakan Jogja Scrummy dapat diterima oleh para pemburu oleh-oleh yang datang ke kota Jogja.
Scrummia dapat menemukan gerainya di Jalan Kaliurang, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Solo dan untuk yang berada di seputar Malioboro bisa banget mampir ke sebelah utara Pasar Pathuk untuk berburu cake khas Jogja ini. Ada 6 varian rasa Jogja Scrummy yakni Scrummy Chocolate, Cheese, Taro, Srikaya, Mango, dan Caramel
Mamahke Jogja, Menyambung citarasa Jogja
Mamahke Jogja, waktu pertama dapet invitation untuk hadir di acara Thethek bareng Zaskia Mecca, aku mikir kalimat itu dibacanya Mamah Ke Jogja. Mamahke Jogja ini merupakan salah satu kuliner pendatang baru yang hadir di Kota Jogja. Tapi setelah datang ke bilangan Tamansari, Jogja barulah aku tahu apa sih yang disebut Mamahke Jogja.
Menurut Mas Hanung Bramantyo, Mamahke Jogja berasal dari kata mamahke – memamah, atau dalam bahasa Indonesia artinya mengunyahkan. Wew, makanannya udah dikunyahin mas Hanung gitu? Bukan, jadi mamahke itu artinya mencitarasakan, maksudnya disini mencitarasakan rasa Jogja yang sebenernya.
Mamahke bisa juga berasal dari kata Mamah dan Cake, dibaca mamah keik. Mamah keik Jogja. Kenapa disebut mamah keik karena resep yang digunakan berasal dari mamah nya mas Hanung. Dan kue ini homemade bikinan Mbak Zaskia lho.
#BatikIndonesia Mengenal Batik Jogja
Bicara soal Batik Jogja, dan batik pada umumnya, kita pernah melihat tokoh dunia yang sangat mencintai Batik, ya Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, beliau sangat mencintai batik, sejak mendapatkan hadiah batik dari Presiden Indonesia kala itu Soeharto.
Nelson Mandela mungkin telah tiada. Tetapi masyarakat Indonesia masih terus mengenangnya sebagai salah satu tokoh dunia yang gemar menggunakan batik dalam acara-acara resmi yang dihadirinya. Saat ini batik mulai digunakan secara luas oleh masyarakat, tidak hanya dalam acara-acara adat saja, batik juga hadir dalam aneka produk fashion kontemporer dan dinamis, seperti tas, sepatu, kemeja, jaket, syal dan lain sebagainya. Semakin meningkatnya minat generasi muda terhadap batik ini tentu perlu kita apresiasi. Meski demikian, tidak semua anak muda yang memakai produk batik, mengerti dan memahami tentang apa itu batik, darimana batik itu berasal? dan bagaimana peruntukkannya? bagi mereka, batik adalah simbol budaya, yang bisa dijadikan salah satu pilihan dalam mode mode baju terkini, terlepas dari filosofi-filosofi yang mungkin ada dalam motif yang mereka kenakan.