Terkadang kita perlu menghapus property Google Analytics yang tidak kita pakai lagi. Umumnya rekan blogger saat menggunakan Google Analytics pertama kali kebingungan dalam membuat dan menyiapkan properti Google Analytics, maka tidak heran jika dalam satu akun Google Analytics banyak properti yang tidak penting ikut tampil, dan seringkali, hal tersebut membuat bingung rekan-rekan blogger.
blogging
Cara Membuat Optimasi Tampilan Saat Share Artikel di Facebook
Tampilan saat share artikel blog aku di facebook kok jelek? Cuma nongol text url nya doang? Gimana caranya biar bisa nampilin gambar dari artikel blog kita di facebook? Rekan blogger tentu pernah membagikan artikel postingan blog miliknya di facebook, namun seringkali tampilan saat share artikel di facebook tidak sesuai dengan keinginan. Alih-alih artikel terlihat meyakinkan … Baca Selengkapnya
Keunggulan Menggunakan Top Level Domain Dot Com
Keunggulan Menggunakan Top Domain Level .net / .com itu apa sih? Pertanyaan itu kerap dilontarkan newbie yang baru memulai aktifitas ngeblog. Padahal kita tahu, menggunakan Top Domain Level atau Top Level Domain (TLD) itu tidaklah gratis. Apalagi jika ingin menggunakan CMS WordPress, selain harus beli Domain Dotcom atau Dotnet juga harus membeli hosting.
Aku mengenal blogging sejak 2005. Saat itu aku memulainya dari layanan blog yang disediakan Friendster di tahun itu. Setelah itu aku membuka beberapa cabang blog di WordPress, Blogspot dan Multiply. Di Multiply, blogku cukup sering melakukan update selama lima tahun sejak 2007 hingga 2012. Akan tetapi, ada dua pertimbangan saat itu untuk segera menggunakan Top Level Domain. Pertama, kebutuhan monetize blog dan rencana ditutupnya layanan Multiply.
Serba serbi dunia jasa dan blogger
Dulu aku pernah menulis tentang bervariasinya harga yang diterapkan dalam dunia jasa dalam postingan setiap harga punya cerita. Dalam dunia jasa, perhitungan biaya jasa tentu berbeda dengan perhitungan biaya produk. Jika kita membeli mie instan seharga seribu lima ratus rupiah, maka kita bisa menjualnya dengan harga 1600-1700 rupiah per buahnya. Bayangkan jika kita menjualnya dengan harga seratus ribu rupiah?
Mungkin akan laku jika mie instan tersebut merupakan mie tersebut merupakan salah satu peninggalan bersejarah tokoh besar di negeri ini. Eh tapi apa ya ada yang kepikiran mau melelangnya :3
Lain lagi jika kita melihat fenomena anthurium jenmani, tokek maupun batu akik yang hanya sebuah monkey bussiness. Harga yang ditawarkan seringkali melampaui dan tidak sebanding dengan nilai yang terkandung dalam barang tersebut.