“Cindy ada?”
Seorang laki2 perlente berdiri di luar pintu rumahku. Aroma parfum tubuhnya begitu menyesakkan nafasku.
“Masuk..”
Aku berlalu dan memberinya jalan masuk.
Cindy keluar dari balik tirai, tersenyum ceria pada laki2 itu dan menatap cermin memastikan tidak ada kecantikan yang luput dari penampilannya. Yah dia selalu terlihat ceria hingga terkadang aku sendiri merasa tidak pernah benar2 mengenalnya. Kutatap wajahnya lekat lekat, dia masih secantik beberapa tahun lalu meski usianya kini telah menginjak kepala tiga.